Fungsi utama EKG (ElektroKardioGrafi) atau ECG (ElectroCardiography) adalah untuk melihat listrik jantung dan arah listrik tersebut.
Hasilnya akan dipetakan di bidang frontal (dilihat dari depan) dan horizontal (dilihat dari bawah).
Gambaran Listrik Otot jantung tebal akan ‘mengalahkan’ (baca: mendominasi) listrik otot lain yang lebih tipis, kecuali otot tebal tersebut mengalami kekurangan oksigen (iskemik).
Normalnya, Otot yang lebih tebal adalah ventrikel kiri.
Arah listrik dimulai di Nodus SA (SinoAtrial, atrium kanan) menuju ke Nodus AV (AtrioVentrikel; perbatasan Atrium-Ventrikel) berlanjut ke Serabut Purkinje ventrikel kanan dan kiri
Dari informasi ini, dapat dengan mudah dipahami bahwa
– di bidang frontal: arah listrik bergerak dari tengah menuju kanan-bawah (pemeriksa di depan pasien).
– di bidang horizontal: arah listrik bergerak dari tengah menuju ke kanan-depan (pemeriksa di ujung kaki pasien).
Gambaran EKG, yang berdasarkan vektor listrik jantung, seharusnya juga diajarkan dalam bentuk vektor-vektor juga, bukan cuma sekedar hafalan. Perlu diketahui, biaya Pelatihan EKG termurah saat artikel ini ditulis adalah Rp. 1.250.000,-
Alhamdulillah, hari ini dilaunching sebuah ‘contekan’; suatu sistem koordinat Kutub untuk memplotkan vektor-vektor listrik Jantung.
Penulis berharap ini bisa menjadi panduan mudah untuk membaca hasil rekaman EKG lebih dari sekedar hafalan yang mudah lupa.
Berupa File PDF siap cetak terdiri dari selembar (baca: SATU LEMBAR) gambar2, sistem koordinat kutub sandapan ekstremitas, precordial dan tabel-tabel pembantu, tentu sangat berguna bagi mahasiswa yang berkecimpung dalam bidang medis.
File silahkan dicetak sesuka hati asalkan jangan diperjual belikan.
–
Penampakannya seperti dibawah ini dan akan kita kupas masing-masing per bagian (angka warna merah):
Sepertinya sudah jelas dan tidak perlu tambahan keterangan.
Istilah SIC adalah Spatium Inter Costae
Dx: Dextra (kanan)
Sin: Sinistra (Kiri)
Antor: Anterior (depan)
Post : Posterior (Belakang)
Bag 2 Pemetaan Vektor listrik EKG
Setelah memasang lokasi sandapan maka vektor-vektor listrik jantung akan dipetakan di bidang frontal (Limb lead/ ekstremitas) dan horizontal (precordial)
Limb Lead meliputi: (lihat gambar,dan panah berturut-turut searah jarum jam):
aVL, I, II, aVF, III, aVR
Sandapan precordial meliputi:
V1-V9 hingga memutari dada. tapi yang rutin digunakan adalah V1-V6.
Bag 3 adalah listrik jantung yang normal. Hasil terbaik bila dilihat di Lead II karena arah panah lead II searah dengan posisi jantung dan arah listriknya (lihat panah Lead II di Bag 2)
Bag 4 dan 5 selanjutnya merupakan sistem koordinat Kutub, penjabaran detail dari Bagian 2.
Bag 4 adalah Limb Lead/ Sandapan ekstremitas.
Jarak antar lingkaran mewakili 1 mm vertikal kertas EKG, yaitu o,1 mV.
Garis isoelektrik EKG dimulai di Pusat lingkaran, jadi bila di EKG tergambar gelombang listrik naik, maka arah vektor listrik akan digambarkan searah dengan arah Lead, demikian pula sebaliknya.
Perhatikan arah panah lead aVL, I, II, aVF dan III dengan masing masing sudutnya. Ini nanti penting dalam penentuan AXIS.
aVL (panah biru -30°)
I (panah merah 0°)
II (panah merah 60°)
aVF (panah biru 90°)
III (panah biru -150°)
Misalnya EKG normal (Lihat lagi Bag 2 di atas) ada di Lead II, vektor Glb P, Q, R, S dan T akan kita gambarkan sbb:
Kalau gambar kurang jelas yang ini mungkin bisa membantu:
Daerah Arsiran Dalam Lingkaran
Perhatikan daerah arsiran di dalam lingkaran
Ini hanya untuk membantu mempermudah menentukan batas normal masing-masing gelombang di EKG.
Warna:
Hijau (area Glb P),
Coklat (Glb Q),
Kuning (R),
Ungu (S),
Merah Muda (T).
Jadi kalau misalnya ada Glb P diluar area tersebut berarti ada suatu kelainan 🙂
AXIS
Axis dicari dengan cara menjumlahkan dua vektor Glb R di sandapan yang tegak lurus; biasanya lead I vs aVF.
Hasilnya akan menunjukkan apakah jantung tersebut mengalami:
Normal Axis (-30° s/d 110°, arsiran warna biru kehijauan)
atau
RAD (Right Axis Deviation, 110° s/d 180°, arsiran warna ungu muda)
atau
LAD (Left Axis Deviation, -30° s/d -90°, arsiran warna ungu tua)
Perhatikan pengecualian untuk Vektor aVF yang bernilai negatif (arah vektor ke atas), maka masih harus dijumlahkan lagi dengan vektor II.
Bag 5 adalah bidang horizontal (Sandapan precordial)
Seperti halnya Limb Lead, jarak antar lingkaran mewakili 1 mm vertikal kertas EKG, yaitu o,1 mV
Arsiran berwarna dalam lingkaran juga untuk membantu mempermudah menentukan batas normal masing-masing gelombang di EKG. Disertai angka-angka bila syaratnya terlalu ‘jauh’, misalnya arsiran kuning di V6 tertera <27; artinya batas normal Glb R (warna kuning) adalah kurang dari 27 mm.
Kenapa perlu dituliskan? karena lingkaran terluar gambar hanya mencapai 14 mm saja 🙂
Zona Transisi
Garis hijau putus-putus adalah Zona Transisi; suatu daerah dimana vektor R vs S dalam kondisi seimbang (antara V3-V4).
Pada kondisi tidak normal, zona transisi bisa terjadi di antara V4-V5 (Clock-wise rotation) atau antara V1-V3 (Counter clock-wise rotation)
Penentuan arah putaran searah/ berlawanan dengan jarum jam bila kita berdiri di arah kaki pasien yang tiduran.
Zona Transisi berada di antara V2-V3.
Sekaligus dapat ditentukan besar perputarannya, yaitu counter clock-wise rotation: 15° dari zona normal!
Kemudian glb R yang panjang di bagian kanan bisa diperkirakan adanya Hipertrofi Ventrikel kiri.
Bag 6 dan 7 merupakan urutan pembacaan EKG bila tiba-tiba ada yang menyodori kita lembaran EKG
Bag 6 Urutan pembacaan EKG dimulai dari Rate kemudian Irama.
Rate, misalnya rate 120x/menit
Irama Jantung
Untuk menentukan Irama Jantung, disusun dalam tabel berdasarkan pemicu denyut jantung; apakah dimulai dari nodus SA ataukah diluar itu ada pemicu-pemicu yang lain.
Untuk membedakan masing-masing pemicu, dengan cara mengamati gelombang P di tiap-tiap lead.
Nilai gelombang P yang negatif di lead II tentu dicurigai adanya suatu cetusan abnormal di sisi bawah otot atrium (atau perbatasan atrium-ventrikel). Otot atrium di atasnya berkontraksi menyebabkan Vektor listrik mengarah ke atas.
Iramanya Supraventrikuler, karena masih ada Glb P, bisa Atrial atau AV junctional.
Lalu bila dihubungan dengan Rate (120x/mnt); kemungkinannya
Atrial Takhikardi atau Junct. Takhikardi
Bag 7 juga urutan EKG selanjutnya, dimulai dari glb P s/d U.
Disertai nilai normal setiap Lead (durasi maupun tinggi/ dalamnya gelombang).
–
Ok mari kita praktikkan dengan contoh kasus rekaman EKG dibawah ini (klik untuk memperbesar):
Sumber: http://lifeinthefastlane.com
Hasil rekaman EKG ini akan kita plotkan dilembar ‘Vektor-EKG’ sbb:
Urutan pembacaannya (lihat lagi bagian 6 dan 7):
1500/ 34= 44 x/mnt
2. Irama: Semua glb P dalam batas normal berarti Cetusan awal di nodus SA
Limb Lead
3. P : Durasi & tinggi N
Durasi 2.5 mm & tinggi < 2,5 mm => N
4. P-R Interval: 4.5 mm => N
=> 50° Normal
Zona Transisi: antara V2-V3, yaitu counter clock-wise rotation: 15° dari zona normal.
6. Q : Amplitudo/ Kedalaman < 0.5mm N
Limb Lead
RV5: 46 AbNormal
RV6: 42 AbNormal
RV5 + SV1/ SV2= 46 + 9 = 55 mm AbNormal
Kemungkinan ada pembesaran Otot Jantung di daerah V5-V6 => Ventrikel Kiri
8. S-T Sgmn & J-Point: Elevasi (-) N
9. Q-T Interval: 11 mm => Long QT syndrome
-4.5 mm di V1
-6 mm di aVR
+7 mm di lead I
+ 13 mm di V3
+16.5 di V4
+17.5 di V5
+14 di V6
=> Glb T Abnormal
11. U: (-) N
Jadi Kesimpulannya adalah:
Hipertrofi Ventrikel Kiri
–
Silahkan Download Gratis File-nya di Halaman Download
Demikian semoga bermanfaat
Bila ada yang salah/ kurang mohon dikoreksi..
Akhirnya semoga niat kita membantu sesama tidak dikotori oleh suap dan gratifikasi pihak lain. Amiin
Rujukan:
Surya Dharma, Pedoman Praktis Sistematika Interpretasi EKG , Penerbit Buku Kedokteran EGC, 2010
http://en.wikipedia.org/wiki/Polar_coordinate_system